Tuesday 22 September 2015

[Bukan Review Biasa] Piano no Mori: The Perfect World of Kai

Bonjour, minna!

Akhirnya admin punya kesempatan buat update blog lagi *horee*. Paper yang mulai numpuk dan kelas french yang sangat membosankan tidak menjadi hambatan buat admin untuk nulis di blog. Maklum masih maba, yah begitulah... lol.

Ah, kok jadi curcol yak? 

Oke, mungkin di antara temen-temen ada yang pencinta musik. Tapi musik yang saya maksudkan di sini bukan sembarang 'musik'. Bukan musik pop, rock, punk, atau R&B (apalagi k-pop). Yang admin maksud di sini adalah classical music atau musik klasik -khususnya piano.





[reader: yah... boring. Jadul euy!]

Tenang, tenang. Admiin nggak akan bahas tentang musik klasik secara panjang lebar. Sesuai judulnya, yang akan dibahas sekarang adalah tentang review Piano no Mori. Ada yang pernah nonton nggak? Well, movie Piano no Mori merupakan adaptasi dari manga-nya yang berjudul sama Piano no Mori: The Perfect World of Kai, yang berkisah tentang dua orang anak yang berbakat dalam bermain piano, Ichinose Kai, yang benar-benar mencintai piano, dan Shuuhei Amamiya, yang bercita-cita ingin menjadi seperti ayahnya, seorang pemain piano profesional dan berusaha meraih impiannya dengan latihan keras dan dedikasi tinggi. Baiklah, mari kita simak summary yang admin kutip dari mbah wiki,



Piano no Mori bercerita mengenai Kai Ichinose. Dia adalah putra seorang pelacur bernama Rei Ichinose yang tinggal di kawasan pinggir hutan. Ia brutal, suka membolos dan tak peduli dengan hal yang terjadi di sekitarnya. Kai lahir sebagai anak laki-laki yang berwajah cantik dan tidak selalu diterima karena status ibunya. Pada usia 7 tahun, Kai menemukan sebuah piano di sebuah hutan yang terbengkalai yang dulunya milik seorang pianis terkenal bernama Ajino Sosuke. Kai mencoba memainkan tuts-tutsnya setiap hari dan mulai bisa langsung memainkan lagu - lagu yang baru didengarnya untuk pertama kali dengan sempurna. Dan ternyata Piano Hutan yang sudah rusak memilih Kai untuk menjadi Ajino kedua. Kai kaget ketika dia tahu bahwa Ajino adalah guru musik di sekolahnya. Mereka berteman akrab dan Ajino dengan senang hati mengajarkan teknik - teknik bermain piano yang formal. Kai yang berteman dengan Shuhei Amamiya putra Yuichiro Amamiya yang merupakan pianis terkenal pun mulai mengerti mengenai seluk beluk dunia piano. Ajino bahkan berencana untuk membawa Kai ke kompetisi piano tingkat internasional.






Buat yang belum nonton, yah... sayang banget lah! Soalnya ini recommended banget buat kamu yang suka musik klasik -terutama piano, atau bahkan, yang baru belajar bermain piano dan berhenti di tengah jalan gara - gara kurang motivasi dan semangat. Bukan itu saja, kita bisa belajar dari tokoh utama, Kai, untuk melakukan sesuatu berdasarkan passion kita. Jadi, sesulit apapun sesuatu yang kita pelajari, namun jika itu passion kita, itu nggak akan berarti apa - apa. Dan hal yang kita bisa pelajari dari Amamiya adalah, jika kita merasa hal yang kita lakukan itu adalah beban, maka kita akan merasa terbebani dengan hal itu. Selain itu, kalau kita selama ini hanya melihat kemampuan orang lain tanpa melihat diri kita sendiri, sebaiknya kita berhenti dulu sejenak dan berpikir deh, karena dengan melakukan hal itu, kita menjadi tidak mengenal diri kita sendiri yang membuat kita tidak mengetahui apa kelebihan kita sesungguhnya, dengan begitu, kita bisa memaksimalkan potensial kita sampai puncak yang tertinggi. Seperti kata Sun Tzu dalam bukunya, The Art of War


“If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every victory gained you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor yourself, you will succumb in every battle.”

-Sun Tzu, The Art of War

So, kenalilah diri dan lakukan apa yang merupakan 'passion'-mu!

Btw, kok rasanya jadi masuk kelas konseling yah? lol. 

Jangan salahkan admin, yah. Namanya juga BUKAN REVIEW BIASA!

Ok, kembali ke topik!

Movie Piano no Mori ini juga featuring Vladimir Ashkenazy dan Czech Philharmonic Orchestra loh! Di dunia musik klasik, siapa sih yang nggak kenal sama Ashkenazy? Kalo mau tau lengkapnya, bisa tanya mbah gugel kok. :)

Tapi, yang paling penting di Piano no Mori itu adalah manga-nya!

what?


OMG OMG... My future husband!!! *Fangirling mode: ON* #plak

Yup! Karena cerita di movie-nya itu sedikit beda sama yang di manga. Kalau di manga-nya, ceritanya udah lanjut sampai Kai dan Amamiya ikut kompetisi International Chopin Piano Competition di Warsaw, Polandia. Cerita di manga-nya bikin kesel karena selalu cliffhanger dan alur ceritanya seru! (haha). Pokoknya nonton Piano no Mori itu belum lengkap tanpa baca komiknya deh!

*admin: nosebleed*
KAI!!! *admin: nosebleed + hampir tepar karena kurang darah*
Udah ah, admin log out dulu! *ke klinik terdekat akibat pendarahan hebat*

bye!


sumber:
wikipedia
gambar: google.com, deviantart.net

No comments :

Post a Comment